‘GUE
NYESEL PAKE NARKOBA’
Pada suatu hari di saat sedang ada ulangan Matematika, Roni terlihat
sangat gelisah. Dia pun bolak-balik melihat kearah Fajar yang duduk di
belakangnya. ‘Ssst…sst.. nomor lima apa?’, Tanya Roni dengan bisik pada Fajar.
‘gue gak tau’, jawab Fajar pada Roni. Wajar Rono Tanya jawaban pada Fajar,
Fajar memang tergoong anak cerdas di sekolahnya, sedangkan Roni anak malas yang
sukanya sepulang sekolah nongkrong bareng Gengnya, dan kalau lagi banyak uang
dia suka jajan NARKOBA. Roni begitu karena dia memang anak pengusaha kaya, yang
tidak pernah dapat perhatian dari kedua orang tuanya. ‘Waktu ujian tinggal
sepuluh menit lagi anak-anak, tolong teliti lagi jawaban kalian supaya bisa
mendapat nilai yang memuaskan.’, ujar Pak Ucok dengan lantangnya pada
anak-anak. Roni pun semakin gelisah, ia lantas menjawab soal ujian dengan
ngawurnya. ‘Gue harus cepet-cepet nyelesaiin soal ini.’, gumam roni dengan
tergesah-gesah menjawab soalnya. ‘Oke, waktu ujian sudah habis , tolong kumpulkan jawaban kalian di meja
guru.’, kata Pak Ucok dengan lantangnya, maklum Pak Ucok orang Batak asli yang
dinas di Jakarta.
Sepulang sekolah Roni pun bergegas pulang, karena saat ini jadwal dia
dan Gengnya nongkrong, kali ini Gengnya nongkrong di puing-puing bekas kantor
pajak, tempat ini satu arah jalan pulang Fajar. Saat Fajar lewat depan tempat
ini, Roni lantas memanggil Fajar dengan lantang, ‘Jar sini ikut nongkrong.’,
karena tak berani menolak akhirnya Fajar ikut nongkrong bersama Roni dan
Gengnya. ‘Ron ini apaan?’,Tanya Fajar pada Roni dengan ragu-ragu. ‘Ooh ini, ini
namanya SABU-SABU’, jawab Roni dengan teller, ‘Apa, SABU-SABU?’, Fajar pun
berlari kencang meninggalkan Geng haram itu karena Fajar tahu kalu itu barang
haram yang akhir-akhir ini meresahkan publik Indonesia.
Keesokan harinya saat Fajar tiba
di kelas, Roni sontak menghampiri Fajar dan langsung menonjok perut Fajar,
Fajar pun langsung tergulai lemas di lantai sambil memegangi perutnya yang
sakit bukan kepalang. Teman-teman kelasnya langsung menghampiri Roni dan
memegang Roni yang marah itu. ‘Ron loe gila ya, pagi-pagi langsung nonjok Fajar
aja.’, sentak Alex ketua kelas dikelas Fajar. ‘Kenapa sih kamu langsung nonjok
si Fajar?’, Tanya Rani pada Roni. ‘Ini nih si Fajar kemarin dia udah langsung
kabur aja pas gue ajak nongkrong bareng Geng gue.’, jawab Roni sambil dipegangi
dua temanya yang lain. ‘Masak gitu doang loe udah langsung nonjok si Fajar?’,
sentak Alex pada Roni. ‘Yaudah kita bawa aja Fajar ke UKS, sama bawa nih si
Biang kerok ke ruang guru’, suruh Alex pada teman-temannya.
Roni pun segera dibawa ke ruang guru sambil di tenteng kedua temannya
itu. ‘Eh ada apa rame-rame kesini?’, Tanya Bu Ana pada Alex dan teman-temannya.
‘Ini nih si Roni masak bu pagi-pagi udah buat masalah.’, jawab Alex sambil
mendorong Roni. ‘Memang Roni buat masalah apa?’, selih Pak Rudi guru BK. ‘Ini
pak si Roni ini pagi-pagi masak begitu Fajar datang datang didatengin eh..
langsung ditonjok.’, jawab Amin yang memegangi si Roni. ‘Apa Roni nonjok
Fajar’, kata Bu Ana dengan kagetnya. ‘Bu apa langsung saya bawa saja ke ruangan
saya, biar saya konseling?’, tanya Pak Rudi pada Bu Ana.’Iya Pak bawa saja Roni
ke ruangan bapak, nanti kalau sudah selesai segera temui saya.’, jawab Bu Ana.
Roni pun lantas dibawa
Pak Rudi ke ruangan BK. Di ruangan BK Roni dijejal banyak pertanyaan sebab ia
menonjok si Fajar. Begitu terkejutnya Pak Rudi setelah mendengar jawaban Roni
mengapa ia menonjok Fajar. ‘Apa?, Cuma karena Fajar kabur saja kamu menonjok
Fajar, memang saat kamu nonkrong, kamu dan Geng kamu itu sedang ngapain?’,
kejut Pak Rudi. ‘Anu pak, saya lagi..saya lagi’,jawab Roni dengan ragu. ‘Lagi
apa, tolong jawab yang jelas, jangan-jangan kamu sedang mengkonsumsi NARKOBA,
iya apa tidak?’, tegas Pak Rudi pada Roni. ‘I..iya pak saya lagi pesta
NARKOBA’, jawab Roni dengan takut. ‘Kalau begitu kamu harus langsung di bawa ke
kantor BNN untuk di tes urine dan jika kamu positive pengguna kamu harus secepatnya
direhabilitasi dan di keluarkan dari sekolah ini.’, panjang kata Pak Rudi pada
Roni.
Setelah lama di dalam ruang BK, akhirnya Roni dan Pak Rudi keluar dari
ruangannya. ‘Bagaimana pak?’, Tanya Bu Kepsek pada Pak Rudi. ‘Ini bu kata Roni
dia dan Gengnya kemarin pesta NARKOBA’, kata pak Rudi dengan lemas. ‘Apa, Roni
pengguna NARKOBA, langsung kita hubungi saja orang tua Roni untuk menemui saya’,
kata Bu Kepsek pada Bu Ana. Roni pun segera di bawa Pak Rudi ke BNN untuk
segera di tes urinnya positive atau negative pengguna NARKOBA. Begitu
terkejutnya Pak Rudi beserta orang tua Roni, setelah mengetahui sendiri anaknya
positive pengguna NARKOBA, Ayah dan Ibu Roni pun menyesal karena selama ini
mereka kurang memperhatikan pergaulan Roni. Roni lantas langsung di interogasi
Pak Polisi dari mana ia mendapat barng haram itu, dan siapa saja yang ikut
waktu pesta NARKOBA saat itu. Beberapa jam kemudian setelah Roni menyebutkan
siapa saja teman yang ikut dalam pesta NARKOBA, Pasukan Polisi dan BNN pun
berhasil menjemput teman-teman yang terlibat, dan untuk dari siapa mereka
mendapat barang haram itu masih dalam tahap pencarian.
Beberapa hari kemudian saat Roni bersama Gengnya menjalani Rehabilitasi,
Fajar beserta beberapa temannya serta orang tuanya menjenguk Roni. Roni merasa
bersalah sudah menonjok Fajar, dan menyesali perbuatannya yang mengkonsumsi
NARKOBA. ‘Maaf ya Jar gue udah nonjok loe, dan gue nyesel banget udah pake
NARKOBA.’, maaf Roni pada Fajar. ‘Iya Ron gue maafin loe, jangan ulangin lagi
ya perbuatan loe yang kayak gini, oke?’, jawab Fajar pada Roni, dan akhirnya
Roni pun bebas lagi dari NARKOBA setelah beberapa minggu menjalani
Rehabilitasi.
‘KATAKAN
TIDAK PADA NARKOBA’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar